Sunday, September 6, 2009

KUE KERING....

Nih kue yang sudah saya buat...Rasa Ok...Harga Bersaing....ayo siapa mau pesan jangan sungkan-sungkan hubungi saya di irma_surli@yahoo.co.id atau 0813-55222882

White Chocolate Cornflakes
(1/2 Kg Rp. 40rb 1/4 Kg Rp. 25rb)













Chocolate Chip
(1/2 Kg Rp. 40rb 1/4 Kg Rp. 25rb)


White Chocolate Chip
(1/2 Kg Rp. 40rb 1/4 Kg Rp. 25rb)


Nastar
(1/2 Kg Rp. 40rb 1/4 Kg Rp. 25rb)


Kastengel
(1/2 Kg Rp. 55rb 1/4 Kg Rp. 30rb)


Sagu Keju
(1/2 Kg Rp. 45rb 1/4 Kg Rp. 27rb)


Puteri Salju
(1/2 Kg Rp. 40rb 1/4 Kg Rp. 25rb)
Ada juga kreasi yang lain.......

Friday, November 28, 2008

Latihan Manasik Haji

Hari ini, Jumat 28 Nop, Aulia dan kawan-kawan di sekolahnya pagi-pagi sudah kumpul di anjungan losari untuk latihan manasik haji. Lucu juga ngeliatnya, banyak haji-haji kecil pagi itu di losari. Rencananya mereka akan diterbangkan dengan ONH plus..:))
Semoga nantinya jadi haji yang mabrur semua..Amin...!!

Friday, September 5, 2008

5 Tantangan Menjadi Ibu

Menjadi seorang ibu sama sekali tak bisa dibilang mudah. Satu menit Anda menyusui, menit berikutnya mengganti popok, lantas meninabobokkannya. Di saat yang sama, Anda masih harus berjuang mengatasi gejolak emosi dari seorang ibu yang bangga dengan status baru sebagai ibu, ke perasaan frustrasi karena kelelahan.

Tak seorang ibu pun dapat segera mengatasi lima tantangan berikut ini. Mungkin, Anda akan tetap menangis karena frustasi. Apa saja tantangan itu?

TANTANGAN 1: BILA TAK MENYUKAI SI KECIL
Bila anak Anda bersikap tak pantas atau memalukan, Anda pasti akan sangat marah sehingga Anda sangat membencinya (walaupun hanya selama 10 menit). Lalu karena juga sangat mencintainya, Anda segera diliputi perasaan bersalah.

Cara Mengatasinya:
Ada saat di mana Anda merasa tak mencintai anak, bahkan bersikap tidak manis dan mengucapkan kata-kata yang tak enak didengar. Ini wajar, Anda hanya manusia biasa dan punya harapan. Tapi bila emosi Anda berlebihan atas kesalahannya, coba pahami apa yang sebenarnya membuat Anda marah. Lalu segera utarakan kekhawatiran atau ketakutan Anda. Wajar bila dari waktu ke waktu anak bersikap menjengkelkan sehingga Anda hilang sabar. Bila ini terjadi berulang kali, teliti seberapa besar konsistensi Anda terhadap kedisiplinan. Cari akar permasalahan untuk membantu Anda menghindari rasa benci dan bersalah.

TANTANGAN 2: KETERLIBATAN SUAMI

Adalah alami menginginkan segala sesuatu sempurna bagi anak-anak. Oleh karena itu, sebaiknya Anda membagi tanggungjawab ini dengan suami. Tentukan siapa yang giliran mengganti popok, menyuapi anak-anak, dan mengajak mereka bermain sebelum tidur.

Cara mengatasinya:
Mungkin Anda frustrasi melihat cara suami bermain dengan anak-anak, atau suami membiarkan anak memakai pakaian yang tak cocok. Sejauh cara yang diterapkan suami tak membahayakan, tidak perlu khawatir. Sebaliknya, beri ia kesempatan bersama anak-anak. Jangan mengritik langkah yang dilakukannya, yang berarti Anda mempertahankan rasa saling menghargai dan keharmonisan di dalam perkawinan. Sehingga, suami akan merasa Anda memberinya kepercayaan, dan Anda jadi bisa istirahat sejenak, bukan?

TANTANGAN 3: GELISAH SAAT BERPISAH DENGAN ANAK

Berminggu-minggu, Mila (36) merasa takut meninggalkan anaknya, Ella (4) di sekolah. “Saya membayangkan Ella menangis dan memegangi kaki saya.” Tetapi 10 menit setelahnya, Ella yang biasanya tak pernah dapat lepas darinya, segera membaur dan asyik bermain dengan guru dan teman-teman barunya.

Cara Mengatasinya:
Kenali emosi Anda pada saat berpisah dengannya. Sadari bahwa kegelisahan, ketakutan, dan kesedihan yang Anda rasakan adalah perasaan Anda, bukan milik Si Kecil. Bahkan, bila anak Anda rewel, ada dua hal yang harus disadari. Pertama, dia mungkin akan baik-baik saja sesudah 5 menit Anda pergi (sebagian besar anak demikian). Kedua, ini tantangan baginya untuk beradaptasi di lingkungan baru, dan ini dapat membantu tumbuh kembangnya. Bila Anda menghalangi perpisahan, Anda justru memperbesar perasaan ketergantungan anak. Ingatkan diri sendiri bahwa tujuan Anda adalah meningkatkan kebahagiaan dan kemandirian anak.

TANTANGAN 4: MENERIMA KEGAGALAN ANAK

Bila anak-anak tidak menjadi seseorang seperti yang Anda harapkan (atau bahkan memperlihatkan minat yang berbeda), biasanya seorang ibu akan merasa kecewa. Ingat, jangan sampai perasaan kecewa tadi justru membuat Anda menyesal di kemudian hari!

Cara Mengatasinya:
Sebagian besar orangtua mengharapkan anaknya jadi juara. Entah itu di dunia olahraga, kesenian, maupun di sekolah. Itu sebenarnya tindakan yang menekan mereka. Anak merupakan pribadi yang unik dengan segala bakat, impian, cita-cita, dan masalah yang dihadapinya. Anda dan anak akan merasa lebih nyaman bila Anda mau belajar mengungkapkan rasa bangga Anda atas keberhasilannya mencapai sesuatu.

TANTANGAN 5: BELAJAR UNTUK MELEPASKAN

Orangtua menginginkan anak berada di tempat yang aman dari bahaya. Anda juga akan mudah merasa khawatir karena anak sangat berharga bagi Anda.

Cara Mengatasinya:
Anda harus memastikan bahwa anak ada di tangan yang terpercaya dan bertanggungjawab. Misalnya, saat meninggalkan anak di sekolah, kita harus yakin dengan keamanan sekolah sehingga tak merasa khawatir dan takut. Bila Anda tidak puas/tidak senang dengan lingkungan anak, lakukan perubahan. Cara ini mengurangi perasaan cemas. Yang juga patut disadari, Anda tidak dapat menjaga anak dari setiap kemungkinan bahaya, tetapi Anda dapat menghilangkan perasaan cemas Anda.

Aline
Sumber: http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/05/12395135/5.tantangan.menjadi.ibu.

Sikap Perempuan yang Dianggap Konyol Pria

Kesukaan dia mengoleksi miniatur mobil mungkin Anda anggap kekanakan, tapi banyak lho, kesukaan Anda yang juga mereka anggap konyol. Termasuk kesukaan Anda curhat itu. Mau tahu selebihnya?

“Saya enggak pernah mengerti kenapa pacar saya selalu sibuk ikut mengincar barang-barang sale. Sampai-sampai saat midnight sale beberapa waktu lalu, ia rela mengantre hampir 2 jam untuk membayar belanjaan. Padahal, ia mampu kok, belanja dengan harga normal.” Muhammad Firmansyah, 30, Lajang, Marketing Manager

“Suka bingung saja, kenapa ya, para perempuan bisa menahan lapar dan rela enggak makan demi mempertahankan bentuk tubuh ideal. Padahal itu namanya penyiksaan bukan?” Nando K. Pratama, 27, Lajang, Account Executive

“Sekarang ini, perempuan sering memosisikan dirinya sejajar dengan laki-laki. Perempuan dan laki-laki sama kuat, dan enggak terima kalau dianggap lemah. Tapi lucunya, saat mentok menghadapi masalah, air matanya keluar juga.” Zul Rifa’ie, 27, Lajang, Freelancer

“Sifat perfeksionisnya yang enggak tahan. Bayangkan, hanya membeli satu buah kemeja saja, ia akan memeriksa setiap jahitannya secara detail. Kalau masih ada benang jahit yang menjuntai, ia akan selalu minta ditukar dengan barang lain. Buang-buang waktu saja.” Steven Wijaya, 29, Menikah, Enterpreuneur

“Wah, kalau sudah menyangkut parfum, sepatu atau tas model terbaru, dia bisa sangat kalap. Malah dia bisa lho, bela-belain ke luar negeri hanya untuk mendapatkan barang incarannya itu. Padahal, harga barang itu terkadang enggak sebanding dengan biaya dan effort dia.” Daniel Hadi. P, 32, Lajang, General manager

“Apa semua perempuan terlahir untuk menjadi cerewet, ya? Ia bisa menanyakan dan mengingatkan, sudah ini belum, sudah itu belum berulang kali. Dan sepertinya ia menikmati kecerewetannya itu. Kalau mau pergi saja, dia bolak-balik bertanya, kompor telah dimatikan atau belum. Memang maksudnya baik, tapi terkadang bikin saya pusing.” Imam Faizal, 28, Menikah, Legal Officer

“Sampai sekarang saya enggak mengerti, kenapa perempuan senang banget merayakan hari jadi? Dan kalau kita enggak ingat, marahnya bisa berhari-hari. Padahal, menurut saya itu bukan hal yang terlalu penting. Yang penting adalah saya sayang sama dia. Tanggal lahir ibu saya saja sering lupa, eh disuruh ingat-ingat hari jadi. Capek deh.” Dhany Ferdian, 29, Lajang, IT Programmer

Bestari Kumala Dew
Sumber: http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/09/03/11121598/sikap.perempuan.yang.dianggap.konyol.pria

Mengapa Si Dia Menutupi Gaji?

ADA banyak topik komunikasi yang terjalin antara Anda dan pasangan. Namun, di antara sekian banyak topik, yang paling kritis adalah komunikasi soal keuangan. Anna Surti Ariani, psikolog keluarga, mengatakan, banyak perceraian terjadi karena mandeknya komunikasi soal uang. “Pangkal utama persoalan adalah ketidakterbukaan mereka dalam hal keuangan, termasuk di antaranya keterbukaan soal gaji dan pengeluaran pribadi,” ucap Anna.

Banyak lelaki yang masih merasa tak terlalu penting membicarakan persoalan keuangannnya kepada pasangan. “Yang penting semua kebutuhan pasangan terpenuhi, dia tidak perlu tahu berapa gaji saya,” begitu dalih mereka. Padahal, tidak semuanya sesederhana itu. Mengapa keterbukaan soal jumlah gaji begitu penting?

Anna menjelaskan, pasangan memberitahu atau tidak penghasilannya kepada Anda sebenarnya bukan kewajiban. Namun, memberitahukan jumlah penghasilan dengan sukarela kepada pasangan bisa menunjukkan itikad baik dia untuk bersikap terbuka.Apalagi, ketika hubungan sudah di depan gerbang pernikahan atau sudah menikah, sewajarnya Anda dan dia saling terbuka, termasuk soal gaji. Jika tidak, akan menimbulkan berbagai prasangka negatif. Anda akan beranggapan dia pelit, tidak fair, dan tuduhan negatif lainnya yang memicu perselisihan.

Selain itu, menurut Anna, rumah tangga ibarat perusahaan yang memiliki sistem manajemen keuangan dan harus dikelola dengan baik jika tak ingin bangkrut. “Untuk membangun suatu perusahaan tentu yang dibutuhkan adalah mengetahui dengan jelas berapa modalnya. Karena dari sinilah Anda dan pasangan membangun suatu sistem manajemen keuangan yang baik serta untuk membuat rencana keuangan jangka panjang dan pendek,” ungkapnya.

Jika pasangan mempunyai pemikiran yang sama dengan Anda, mungkin tanpa diminta pun dia akan segera memberitahukan penghasilannya kepada Anda. Bagaimana jika pasangan adalah tipe pria yang pelit memberi informasi soal gajinya kepada Anda? Jangan dulu berburuk sangka. Sikapnya ini mungkin dilandasi dengan beberapa alasan berikut ini.

- Gajinya Kecil
Ia merasa malu dan terlalu gengsi untuk memberitahu pasangan soal gajinya karena gajinya tidak sebesar Anda. Pada kasus ini ia mungkin takut kalau Anda mengetahui gajinya yang kecil, Anda akan menginjak-injak dirinya dan tak lagi menghormati dirinya sehingga ia memilih bungkam.

- Gaji yang Terlalu Besar
Gaji yang lebih besar atau jauh lebih besar dari pasangan tak urung membuat seseorang juga merahasiakan soal gajinya. Mungki dia takut pasangan bakal merongrongnya begitu mengetahui dia makmur. Atau ia khawatir akan timbul perasaan minder pada pasangan karena gajinya jauh lebih kecil.

- Privasi
Ia menganggap bahwa masalah penghasilan adalah masalah yang sangat pribadi untuk diungkapkan, termasuk kepada pasangan sendiri. Jadi, bukan perkara besar atau kecil gajinya, tapi lebih kepada persoalan privasi.

- Didikan Orangtua
Alasan lain mungkin karena pola pengasuhan di dalam keluarganya yang membuat dia tidak terbiasa mengungkapkan soal gajinya kepada Anda. Bisa juga karena dia mencontoh sikap orangtuanya yang tidak saling terbuka soal gaji.
Ika Nurul Syifaa

Sumber: http://www.kompas.com//read//xml/2008/09/05/10575141/mengapa.si.dia.menutupi.gaji

Stop Konflik Sebelum Dimulai

Perbedaan pendapat dan argumen adalah hal yang normal dalam sebuah hubungan, tapi bila berlanjut jadi konflik lama-lama tentu akan mengancam keharmonisan yang selama ini dijaga. Sebenarnya percikan-percikan kemarahan yang sudah di depan mata bisa kita padamkan sebelum sempat berkobar.

Gunakan cara diplomasi.
Pahamilah apa harapan Anda. Bila Anda tak suka si dia masih berhubungan dengan mantannya, misalnya, sampaikan padanya. Jangan menunggu hingga ganjalan-ganjalan ini berubah menjadi krisis. Bila Anda sudah tahu apa yang diinginkan dan ia juga paham apa yang Anda inginkan, pertengkaran tentu bisa dihindari, bahkan sebelum sempat dimulai.

Jinakkan potensi masalah
Wanita sering memendam masalah dan membiarkannya menjadi besar. Akibatnya hal kecil yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan masalah utama, bisa memicu berkobarnya perang. Hindari sifat buruk ini, pria bukanlah cenayang yang bisa membaca hati dan pikiran Anda. Ajaklah pasangan berdiskusi mengenai kesukaan dan tidak kesukaan berdua. Di samping menjalin komunikasi, cara ini juga membuat pasangan merasa diperhatikan.

Introspeksi
Pasangan terlalu sering komplain dan menuntut Anda agar mengikuti kemauannya? Jangan buru-buru menentangnya. Lakukan introspeksi dulu, apakah hal-hal yang tidak berkenan di hatinya itu memiliki kebenaran dan masuk akal. Sebaliknya, Anda juga jangan terlalu bersikap pasrah dan menuruti semua keinginannya. Apalagi bila hal itu berlawanan dengan prinsip Anda. Bila sikap Anda lain dengan keinginan hati, tentu hal ini akan menjadi "bom" waktu yang siap meledak di kemudian hari.

AN
Sumber: http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/09/05/11402043/stop.konflik.sebelum.dimulai

Kerja Produktif dari Rumah

Meski Anda telah melakukan antisipasi, tetap saja akan ada saat di mana semua tidak berjalan sesuai rencana. Terserang gejala flu, Si Kecil mendadak rewel, atau harus menunggu perbaikan listrik di rumah. Ingin mengambil cuti, tapi kok sayang, ya. Oh, mengapa tak minta keleluasaan waktu bekerja untuk menyelesaikan tugas dari rumah?

Selain pekerjaan tak terbengkalai, Anda pun tetap bisa menunggui Si Kecil. Bekerja dari rumah tidaklah semudah yang dikira, banyak gangguan yang akan merusak konsentrasi Anda. Nah, agar pekerjaan yang Anda lakukan di rumah lebih produktif, ada beberapa tips yang perlu diketahui:

- Jangan berasumsi semua oke
Banyak atasan yang tidak suka saat bawahannya menyampaikan ingin melakukan pekerjaan dari rumah. Karena itu jangan berasumsi si bos akan menerima begitu saja keinginan Anda. Mintalah izin terlebih dulu. "Masih banyak manajer yang belum yakin bisa mengawasi orang yang tidak dilihatnya," kata Carl Van Horn, direktur John J Heldrich Center for Workforce Development. Bila atasan mengizinkan dengan beberapa syarat, seperti harus hadir saat rapat atau menyerahkan laporan sesegera mungkin, penuhilah.

- Minimalkan gangguan
Mengerjakan tugas-tugas kantor dari rumah tidak akan selancar bila Anda kerjakan dari rumah. Melihat ibunya di rumah tentu Si Kecil mengharapkan Anda akan menemaninya bermain seharian, bila tak dituruti ia bisa rewel dan membuat Anda frustrasi. Untuk mengatasinya, ajak Si Kecil bermain di dekat Anda. Sementara Anda bekerja, berikan permainan yang membuatnya sibuk. Sesekali beri perhatian dengan memeluk atau menciumnya.

- Lengkapi fasilitas yang memadai
Usahakan agar Anda tetap terhubung dengan kantor, bisa lewat internet atau telepon sehingga Anda tetap bisa berkoordinasi dengan rekan-rekan di kantor. Bila Anda terpaksa bekerja di rumah untuk sementara waktu karena menunggui anak yang sakit, mintalah akses untuk mengecek email kantor atau file lainnya.

- Buat prioritas
Beberapa orang merasa lebih produktif bekerja dari rumah ketimbang di kantor. Hal ini berlaku untuk mereka yang pekerjaannya menulis, penerjemah atau membuat report. Namun, ada beberapa bidang pekerjaan yang tak mungkin dilakukan di rumah karena memerlukan koordinasi langsung dengan rekan sekerja atau terhubung dengan sistem informasi kantor, seperti accounting. "Anda harus bisa memilah. Bekerja dari rumah tidak cocok untuk semua orang, ada orang-orang yang tidak bisa bekerja dengan pengawasan yang kecil," kata Chuck Wilsker, CEO Telework Coalition.

AN
Sumber: http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/02/1326246/kerja.produktif.dari.rumah

Thursday, September 4, 2008

Liburan Seru


Asyiknya liburan seru di Soroako....main di danau di sore hari..berenang dengan pemandangan danau yang dikelilingi pegunungan yang indah. Udaranya sejuk dan segar. Jadi pingin balik lagi kesana ........:))


Ladybug Cake


Ukuran porsi: 12 potong
Bahan-bahan
Cake:
• 2 buah cake bulat, diameter 23 cm
• 2 lembar karton bulat, diameter 23 cm
Chocolate ganache:
• 225 gram coklat masak pekat
• 225 gram mentega/margarin
• 70 gram gula pasir
• 4 butir telur, kocok
• 4 butir kuning telur
• 70 gram tepung terigu
Vanilla buttercream:
• 90 gram mentega/margarin
• 675 gram gula pasir
• 1 sendok teh vanili ekstrak
• 75 cc susu cair
• 2 tetes pewarna kue berwarna merah
Hiasan:
• 10 buah meisjes bulat warna hitam, seukuran koin
• 2 buah permen wafer vanili
• 2 buah permen lapis coklat
• 3 buah meisjes warna merah
Cara membuat
Chocolate ganache: panaskan air hingga mendidih, lalu letakkan piring tahan panas, masukkan coklat masak pekat dan mentega, biarkan hingga meleleh dan tercampur rata.

Tambahkan gula, aduk hingga rata, angkat, lalu sisihkan.

Siapkan mangkuk besar, masukkan telur dan kuning telur, kocok dengan mixer hingga mengembang, lalu masukkan tepung terigu sedikit-sedikit, aduk hingga rata.

Tambahkan campuran coklat tadi sedikit-sedikit, aduk perlahan-lahan hingga rata, lalu tuang ke dalam loyang yang telah diolesi dengan sedikit mentega, panggang dalam oven (180 derajat Celsius, 5 menit), angkat.

Ambil 1 buah cake bulat, letakkan di atas selembar karton bulat, lalu tuangkan chocolate ganache yang masih hangat di atas cake.

Dengan menggunakan pisau, ratakan secara perlahan-lahan hingga chocolate ganache menetes ke sekeliling cake dan menutupinya dengan rata, lalu sisihkan selama 1 jam hingga membeku.

Vanilla buttercream: panaskan air hingga mendidih, lalu letakkan piring tahan panas, masukkan mentega di atasnya, biarkan hingga meleleh, angkat, dinginkan selama 5 menit.

Campur mentega tadi dan gula, kocok dengan mixer hingga rata, lalu tambahkan vanili ekstrak dan susu cair sesendok-sesendok, kocok hingga rata dan mengembang, angkat.

Masukkan pewarna kue berwarna merah, aduk hingga rata, lalu sisihkan.

Ambil cake bulat satunya, potong menjadi 2 bagian, lalu letakkan di atas selembar karton bulat yang juga telah dipotong menjadi 2 bagian.

Dengan menggunakan pisau, oleskan vanilla buttercream pada tiap potong cake, ratakan, lalu letakkan meisjes bulat warna hitam di atasnya, sisihkan, biarkan hingga frosting membeku.

Ambil cake yang pertama, beri jarak sekitar 5 cm dari depan untuk wajahnya, lalu letakkan kedua potong cake yang kedua dibelakangnya dengan ujung-ujungnya saling menyentuh dan membentuk sudut.

Letakkan permen wafer vanili di daerah wajahnya untuk membentuk mata, lalu tempelkan permen lapis coklat dengan menggunakan sedikit sisa frosting di atasnya untuk membentuk bola mata.

Ambil meisjes warna merah, lalu letakkan 1 buah di daerah wajah untuk membentuk mulut dan 2 buah sisanya untuk membentuk antena.

Sunflower Cake

Ukuran porsi: 10 potong

Bahan-bahan

Cake:

  • 2 buah cake bulat, diameter 23 cm, dinginkan

Vanilla buttercream:

  • 90 gram mentega/margarin
  • 675 gram gula pasir
  • 1 sendok teh vanili ekstrak
  • 75 cc susu cair
  • 2 tetes pewarna kue berwarna kuning

Best chocolate frosting:

  • 90 gram coklat bubuk
  • 45 gram mentega/margarin
  • 375 gram gula pasir
  • 1 sendok teh vanili ekstrak
  • 75 cc susu cair

Cara membuat

Vanilla buttercream: panaskan air hingga mendidih, lalu letakkan piring tahan panas, masukkan mentega di atasnya, biarkan hingga meleleh, angkat, dinginkan selama 5 menit.

Campur mentega tadi dan gula, kocok dengan mixer hingga rata, lalu tambahkan vanili ekstrak dan susu cair sesendok-sesendok, kocok hingga rata dan mengembang, angkat.

Masukkan pewarna kue berwarna kuning, aduk hingga rata, lalu sisihkan.

Best chocolate frosting: panaskan air hingga mendidih, lalu letakkan piring tahan panas, masukkan coklat bubuk dan mentega, biarkan hingga meleleh dan tercampur rata, angkat, dinginkan selama 5 menit.

Campur campuran tadi dan gula, kocok dengan mixer hingga rata, lalu tambahkan vanili ekstrak dan susu cair sesendok-sesendok, kocok hingga rata dan mengembang, angkat, sisihkan.

Cake: ambil 1 buah cake bulat, lalu dengan menggunakan pisau, oleskan sebagian best chocolate frosting di sekeliling cake dulu, kemudian di bagian atasnya.

Berhubung bagian atas ini adalah pusat dari bunga matahari, maka frosting tidak boleh rata tetapi agak menjulang tinggi di bagian tengahnya.

Untuk mendapatkan hasil ini, caranya adalah dengan menggunakan pisau, lalu lewatkan di atas frosting tadi dan ditarik perlahan ke atas.

Siapkan loyang ukuran 20 cm x 20 cm, balik, lalu dengan menggunakan spatula, letakkan cake secara perlahan-lahan di atas loyang, biarkan hingga frosting membeku.

Ambil cake bulat yang satunya, potong menjadi 2 bagian, lalu potong tiap bagian menjadi 2 bagian lagi, dan potong kembali tiap bagian ini menjadi 2 bagian, sehingga mendapatkan 8 bagian berbentuk segitiga yang sama ukurannya.

Dengan mengunakan pisau, potong sedikit tiap bagian yang melengkung keluar menjadi agak melengkung ke dalam sesuai dengan bentuk cake yang pertama tadi, sehingga bila diletakkan di sekeliling cake tadi akan pas bentuknya, tetapi hati-hati jangan sampai memotong terlalu banyak.

Ambil 1 bagian cake, lalu dengan menggunakan pisau, oleskan sebagian vanilla buttercream di kedua sisi cake dulu, kemudian di bagian atasnya, ulangi hingga semua bahan habis, sisihkan, biarkan hingga frosting membeku.

Setelah semua frosting membeku, letakkan cake kecil-kecil ini di sekeliling cake yang pertama.

Tuesday, September 2, 2008

Renang di Pantai Akkarena

Hari Minggu 31 Agustus 2008, Aulia berenang bersama temennya yang bernama Lady (First Lady) di pantai Akkarena. Seneng juga berenang di laut yang kebetulan Minggu kemarin ramai sekali..karena merupakan hari minggu terakhir menjelang puasa.