Friday, September 5, 2008

Stop Konflik Sebelum Dimulai

Perbedaan pendapat dan argumen adalah hal yang normal dalam sebuah hubungan, tapi bila berlanjut jadi konflik lama-lama tentu akan mengancam keharmonisan yang selama ini dijaga. Sebenarnya percikan-percikan kemarahan yang sudah di depan mata bisa kita padamkan sebelum sempat berkobar.

Gunakan cara diplomasi.
Pahamilah apa harapan Anda. Bila Anda tak suka si dia masih berhubungan dengan mantannya, misalnya, sampaikan padanya. Jangan menunggu hingga ganjalan-ganjalan ini berubah menjadi krisis. Bila Anda sudah tahu apa yang diinginkan dan ia juga paham apa yang Anda inginkan, pertengkaran tentu bisa dihindari, bahkan sebelum sempat dimulai.

Jinakkan potensi masalah
Wanita sering memendam masalah dan membiarkannya menjadi besar. Akibatnya hal kecil yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan masalah utama, bisa memicu berkobarnya perang. Hindari sifat buruk ini, pria bukanlah cenayang yang bisa membaca hati dan pikiran Anda. Ajaklah pasangan berdiskusi mengenai kesukaan dan tidak kesukaan berdua. Di samping menjalin komunikasi, cara ini juga membuat pasangan merasa diperhatikan.

Introspeksi
Pasangan terlalu sering komplain dan menuntut Anda agar mengikuti kemauannya? Jangan buru-buru menentangnya. Lakukan introspeksi dulu, apakah hal-hal yang tidak berkenan di hatinya itu memiliki kebenaran dan masuk akal. Sebaliknya, Anda juga jangan terlalu bersikap pasrah dan menuruti semua keinginannya. Apalagi bila hal itu berlawanan dengan prinsip Anda. Bila sikap Anda lain dengan keinginan hati, tentu hal ini akan menjadi "bom" waktu yang siap meledak di kemudian hari.

AN
Sumber: http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/09/05/11402043/stop.konflik.sebelum.dimulai

No comments: